Sejarah Singkat
Desa Kruwisan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung
PENDAHULUAN
Tulisan ini mengambil topik tentang Sejarah Desa Kruwisan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung Tahun. Dalam penulisan ini Selain menggunakan metode sejarah, penulis juga menggunakan situasi sosial yang berhubungan dengan penulisan ini. Ilmu sosial sebagai alat bantu untuk menjawab apa yang menjadi masalah dalam suatu penulisan sejarah. Tulisan ini berisi tentang sejarah desa Kruwisan yang kamipun tidak mengetahui pasti kapan mulai terbentuknya desa ini tapi setidaknya bisa sedikit menjelaskan asal mula penduduk membentuk suatu perkampungan sampai menjadi desa Kruwisan. Didalamnya juga menguraikan tentang keadaan pemerintahan, pendidikan, agama, kehidupan sosial budaya masyarakat desa Kruwisan.
Tidak adanya sesepuh yang mengetahui kapan tahun berdirinya desa Kruwisan membuat kami merasa susah untuk menuangkan sejarah desa yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Namun nama orang yang pernah memimpin masih mengetahuinya walaupun entah pada generasi kepemimpinan yang keberapa. Ucapan terima kasih saya haturkan kepada para narasumber yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan cerita-cerita tentang siapa saja para pendiri desa, siapa saja para tokoh atau sesepuh yang berpengaruh dalam terbentuknya desa serta para pemimpin pemerintahan desa dari masa ke masa pada waktu itu.
POSISI DESA KRUWISAN
Dalam susunan pemerintahan nasional, Desa merupakan satu kesatuan administratif terkecil dibawah pemerintahan kecamatan. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI. Desa Kruwisan merupakan salah satu desa dari 13 desa yang ada dibawah pemerintahan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung. Desa Kruwisan merupakan salah satu desa yang wilayah pemerintahannya cukup luas yaitu 359.125 ha.. Berada di kaki gunung Sumbing, Desa Kruwisan Memiliki batas-batas wilayah yaitu berada di Sebelah Selatan Desa Kwadungan Gunung, Sebelah Barat Desa Petarangan,Sebelah timur Desa Canggal dan Hamparan Perhutani di Sebelah Selatan dari Desa. Posisi desa kruwisan yang berada di ketinggian 1.200 mdpl membuat Kruwisan sebagai Desa Tertinggi di wilayah kecamatan Kledung, Desa di lereng gunung Sumbing dengan kontur tanah Vulkanis membuat hampir segala jenis tanaman Holtikultura bisa tumbuh subur di Desa yang yang mempunyai luas lahan pertanian kurang lebih 359.125 ha. Tembakau,Bawang Putih,Bawang merah,Kopi dan Cabe menjadi komoditas unggulan Desa Kruwisan yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai Petani.
Penduduk Kruwisan yang menempati setidaknya 15,30 ha luas wilayah pemukiman dari total luas wilayah desa Kruwisan kurang lebih 384,125 Ha termasuk sebagai desa dengan berpenduduk padat. Dengan jumlah lakilaki 1.279 jiwa dan perempuan 1.175 jiwa dengan total 809 Kepala Keluarga.
Dalam menjalankan pemerintahan, desa Kruwisan dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat desa yang memenuhi persyaratan, masa jabatan Kepala Desa yang terpilih yaitu 8(Delapan) tahun dan dapat dipilih kembali untuk dua kali masa jabatan berikutnya. Kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kepala desa dibantu oleh seorang Sekretaris Desa. Bersama Kepala Desa juga terdapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi menetapkan peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan disamping itu BPD mempunyai fungsi mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam rangka pemantapan pelaksanaan kinerja pemerintah desa. Dalam menjalankan pembangunan desa dibentuk suatu lembaga kemasyarakatan seperi PKK, Karang Taruna dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga kemasyarakatan bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga masyarakat berfungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujud demokratisasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan.
Kehidupan Masyarakat Kruwisan
Berdasarkan data yang terhimpun,Penduduk desa Kruwisan berjumlah 2.454 jiwa yang terdiri dari 1.279 laki-laki dan perempuan berjumlah 1.175 jiwa. Mereka terbagi dalam lingkup RT (Rukun Tetangga) yang berjumlah 10 Rukun Tetangga yang berada dalam 2 dusun yaitu Dusun Kruwisan 1 (satu) dan Kruwisan 2 (dua). Di desa Kruwisan, di bidang pendidikan terdapat satu Sekolah Dasar Negeri, dan dua sarana pendidikan untuk anak-anak yaitu TK Tunas Bangsa dan RA Masyitoh. Penduduk di desa Kruwisan sebagian besar lulusan sekolah menegah pertama juga terdapat Taman Pendidikan Al-Quran yang berada di dua Masjid. Masjid Al-Hidayah dan Masjid Nurul Falah yang dibangun Pada tahun 1999-2000. juga terdapat dua Surau/ Mushola di desa Kruwisan. Mushola Al-Mubarok dan Mushola Al-Hikmah yang juga biasa disebut dengan Langgar Gantung sebagai sarana peribadatan umat muslim didesa Kruwisan yang mayoritas penduduk desa Kruwisan memang pemeluk Islam. Sesuai data yang ada, 2.423 jiwa beragama Islam, 26 Jiwa beragama Kristen dan pemeluk agama Katholik 5 orang, dalam keseharian mereka, bertani masih menjadi mata pencaharian pokok masyarakat desa Kruwisan. Tembakau menjadi produk unggulan petani karena memang sudah menjadi tradisi turun temurun dan juga sebagai tanaman warisan. Dari narasumber yang kami temui, awal mula masyarakat desa mulai menanam tembakau adalah berawal dari adanya nenek moyang yang dahulu memang bekerja sebagai petani. Ketika beliau sedang mencari rumput untuk pakan ternak,tiba-tiba gaman/alat yang digunakan mengenai tangan yang mengakibatkan luka. Darah yang keluar dari kulit yang tersayat itu tak henti mengalir. Sehingga sang petani harus mencari cara untuk menutup luka tersebut. Diambilah beberapa lembar daun,kemudian ditumbuk lalu dibalurkanya dedaunan itu untuk sekedar menutup luka sayatannya. Setelah tertutup luka sayatan tersebut, pulanglah sang petani. Berharap hanya untuk sekedar menghentikan aliran darah,ternyata daun tersebut malah mempercepat proses pengeringan dan penyembuhan luka sayatanya. Berawal dari sinilah, sang petani memberi nama daun tersebut Daun TAMBAKU,. Yang bisa diartikan tamba/tombo/obat ku, dan sampai sekarang daun itu disebut dengan Daun Tembakau. Sebuah warisan leluhur yang disimbolkan sebagai Tombo/obat segalanya. karena,dari hasil tembakau inilah masyarakat bisa membeli “obat” untuk mereka. Obat pemenuhan kebutuhan pokok yang bisa diartikan sebagai SOLUSI masalah perekonomian mereka. Walaupun dalam beberapa tahun belakangan ini, hasil dari panen tembakau kurang baik dari segi harga namun masyarakat tetap menjadikan tembakau sebagai produk andalan mereka. Disamping tembakau, masyarakat desa Kruwisan mempunyai produk unggulan lainya. Bawang putih juga menjadi produk unggulan masyarakat desa kruwisan. Varietas Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning adalah jenis bawang putih yang masih dipertahankan dan tetap dibudidayakan oleh masyarakat. Selain itu, bawang putih juga menjadi sasaran Swasembada pemerintah guna memenuhi kebutuhan nasional. Rasa pedas dan aroma wangi bawang putih yang dihasilkan menjadi nilai lebih bila dibandingkan dengan bawang putih dari daerah lainya. Kehidupan masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat budaya leluhur masih terasa lekat. Selepas masa panen raya tembakau, masyarakat menyelenggarakan acara Sadranan (Merti Dusun) atau Selamatan Desa sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil panen dan sekaligus permohonan doa agar masa tanam berikutnya diberi hasil yang bisa mencukupi kebutuh masyarakat. Perwujudan syukur dengan simbol Tumpeng dan Ingkung,prosesi yang dilaksanakan dalam satu tempat sehingga mempererat hubungan antar masyarakat. dan juga antara Hamba dengan Tuhannya.
Asal Usul Nama Desa Kruwisan
Ki Bricik Bubak Desa
Minimnya pengetahuan sejarah tentang desa ini dan berkurangnya sesepuh yang mengetahui kapan tahun berdirinya desa Kruwisan membuat kami merasa kesulitan dalam menggali informasi untuk dituangkan dalam sejarah desa. Namun,ada beberapa nama orang yang masih mengetahuinya walaupun entah pada generasi keturunan yang keberapa. Kisah ini berawal ketika pada jaman dahulu, yang masih dalam masa kerajaan-kerajaan kuno, Ki Bricik adalah seorang pengembara, seseorang yang sakti yang berasal bukan dari tanah Jawa*). Ki Bricik singgah di sebuah daerah yang masih belantara di daerah pegunungan. Hamparan tanah pegunungan indah yang terhias oleh suburnya tanaman liar. Melihat keadaan tanah yang subur, beliau singgah dan membangun gubug/rumah sebagai tempat beristirahat. Sejak saat itu menetaplah beliau. Berjalanya waktu,mulailah berdatangan para perantau yang kemudian singgah dan menetap. karena memang di daerah itu bisa untuk dijadikan tempat mencari penghidupan. Seiring berjalannya waktu mereka yang bermukim ditempat itu semakin lama semakin bertambah, akhirnya mulailah terbentuk suatu perkampungan. Lambat laun jumlah penduduknya semakin banyak yang akhirnya membuat tempat bermukim mereka tidak lagi mencukupi sebagai tempat tinggal. maka sebagian penduduk merombak hutan di pegunungan tersebut untuk dijadikan tempat tinggal. Umumnya perkampungan yang sudah mulai bertambah penduduknya serta berjalanya roda perekonomian,maka harus ada pemimpin yang bisa mengatur keseimbangan pola kehidupan bermasyarakat agar tidak terjadi masalah sosial yang ditimbulkan. Dan Ki Bricik lah yang menjadi pemimpin pertama pada saat itu karena beliaulah yang pertama Bubak/mengawali perkampungan tersebut. Namun,karena keterbatasan informasi kami tidak mengetahui nama perkampungan yang saat itu dipimpin oleh Ki Bricik.
*)berdasarkan keterangan Narasumber, Ki Bricik itu berasal dari tanah
Borneo (sekarang Kalimantan)
Kisah Kedatangan Ki Kruwis
Dalam alur cerita awal terbentuknya perkampungan,memang tidak diketahui apakah ketika mulai menetap di daerah tersebut Ki Bricik sudah beristri atau belum. Namun dari informasi yang kami dapat dari narasumber diketahui bahwa Ki bricik mempunyai seorang Putri yang cantik sekali yang diberi nama Putri Menari. Karena kecantikanya, banyak sekali laki-laki yang tertarik untuk meminangnya. Hingga suatu ketika datanglah seseorang sesuai keterangan narasumber kesaktianya setara dengan Ki Bricik berniat meminang putri Menari. dan yang kami ketahui, pinangan lelaki tersebut diterima oleh Ki Bricik. Seiring berjalanya waktu kehidupan keluarga putri menari berjalan layaknya keluarga pada umumnya hingga dikaruniai putra. Hingga suatu ketika tongkat kepemimpinan berpindah ke tangan menantunya. Seorang penerus kepemimpinan yang tugasnya adalah sebagai pembimbing bagi masyarakat perkampungan yang didirikan oleh sang ayah. Dari sinilah awal mula cerita terjadi. Layaknya kehidupan bermasyarakat umumnya, pasti ada suatu kejadian yang menjadi topik pembicaraan .dan dari mulut ke mulut sampailah berita kejadian itu ke telinga masyarakat. Namun,setiap kejadian apapun yang terjadi di desa lain jika sampai ke telinga masyarakat yang dipimpin oleh menantu ki Bricik ini maka akan berhentilah kejadian tersebut. Awal penamaan desa Kruwisan. Cerita bahwa setiap kabar kejadian apapun yang ramai didaerah lain jika sudah sampai ketelinga masyarakat di desa ini akan Uwis atau berhenti sampai saat itu juga. desa KRUWISAN, Yang berati Kru untuk krungu (terdengar=Jawa) dan Wisan atau Uwis-wisan (sudah=Jawa). Dan yang sampai saat ini mitos tersebut masih berlaku karena jika ada kejadian yang ramai di daerah manapaun jika kabar itu sampai terdengar ketelinga masyarakat Kruwisan maka dalam waktu singkat kejadian itu akan terhenti. Dan akan terus bergulir dengan kejadian-kejadian lainya. Entah awal penamaan Desa Kruwisan karena kesaktian ki Kruwis yang bisa menghentikan kejadian yang sedang ramai dilakukan di daerah lain atau karena alasan lainya kami kekurangan informasi tentang hal tersebut. Ki Kruwis dan Nyi Kruwis adalah Putra Menantu dan Putri dari Ki Bricik. Nama Kruwis sendiri tidak diketahui asal muasalnya. Apakah memang nama asli menantu dari Ki Bricik ataukah nama Putra dari putri Menari tersebut kami tidak mengetahui kepastianya. dan kami masih percaya dan akan terus percaya bahwa Kruwisan adalah “Jika kami Krungu maka akan segera Uwis-wisan”. Mitos yang sampai saat ini masih kami percaya turun temurun.
Mbah Kasan Mardi sebagai Pelindung Desa
Dalam masa penjajahan,desa Kruwisan juga mempunyai sosok pejuang yang melindungi desa ini dari serangan penjajah. Beliau bernama Kasan Mardi. Kesaktianya luar biasa. Banyak yang menjadi saksi hidup dari kesaktian beliau. Diceritakan bahwa pada masa itu perang memang berlangsung di daerah yang saat ini disebut dengan sebutan Kabupaten temanggung. Banyak pejuang yang turun ke medan pertempuran demi membela tanah kelahiran mereka agar tidak direbut oleh para penjajah. Di satu sisi, mbah Kasan Mardi ikut membantu perjuangan dengan cara melindungi dari dalam, perlindungan dengan doa. Doa “Cendek Cupet Dowo Kliwat” adalah Doa yang masih diingat oleh para sesepuh desa yang saat ini mereka masih hidup. Doa yang melindungi mereka ketika pada saat terjadi perang. Ketika Kanon (Cannon=Meriam) yang ada di daerah TANAH TUGEL (penyebutan daerah Rel Kereta Api yang berada di Bulu) menembakkan bola meriam itu kearah desa-desa. Ketika meriam ditembakkan, bola itu tidak akan sampai ke desa kruwisan atau bahkan terlewat dari desa kruwisan. Dan ada yang jatuh tepat di kruwisan tapi bola meriam itu tidak meledak. Itulah mengapa doa tersebut masih diingat-ingat oleh penduduk Kruwisan. Doa Cendek Cupet Dowo Kliwat dari mbah Kasan Mardi. Doa yang berarti Pendek Tak Sampai panjang Terlewat. Dan karena kesaktianya, sampai masa perang berakhirpun mbah Kasan Mardi masih banyak dimintai pertolongan oleh orang-orang dari luar Kruwisan.
Pemerintah Desa Kruwisan dari Masa ke Masa
Desa Kruwisan dibentuk menjadi 2 Dusun yaitu Dusun Kruwisan I dan Dusun Kruwisan II, dengan 2 Rukun Warga (RW) dan 9 Rukun Tetangga (RT). Namun, pada tahun 2000 terjadi pemekaran kecamatan yang dahulu desa kruwisan masuk dalam wilayah adminstratif kecamatan Parakan menjadi wilayah administratif kecamatan Kledung. Begitu juga wilayah administratif Rukun Tetanggapun harus berubah lagi dari yang sebelumnya hanya terdiri dari 9 RT menjadi 10 RT karena terlalu banyaknya jumlah Kepala Keluarga dalam satu RT ketika masih dalam wilayah kecamatan Parakan. lebih jelasnya susunan kepemimpinan Desa Kruwisan adalah sebagai berikut :
- Bapak/mbah Cowek (tidak diketahui masa jabatanya)
- Bapak/mbah Kapar (tidak diketahui masa jabatanya)
- Bapak Mangkudiharjo (1941 – 1974)
- Bapak Hadi Sumarno Tahun 1974 - 1998 (Kruwisan, kecamatan Parakan)
- Bapak Ahmad Sumitro dari 1999-2007
- Bapak Tunardi dari 2007 hingga sekarang
Desa Kruwisan terus mengalami pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan dari masa ke masa kepemimpinan kepala desa sebelumnya. Sebagaimana pendahulunya banyak keberhasilankeberhasilan hingga saat ini bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Yang diantaranya :
- Jembatan dan jalan
- Jalan Desa
- TPT atau Talud Jalan Desa
- Jalan Usaha Tani
- Jalan Gang dan Jalan Antar Pemukiman
- Rabat Beton Jalan Antar Desa
- Lokasi wisata jleper pass
- Bangunan Sarana dan Prasarana Lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Pemutakhiran Data Kependudukan. 2023
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kruwisan. 2020
Profil Desa Kruwisan. 2023